Kamis, 08 Mei 2014

Riska D'libra Hts: You & Me

Riska D'libra Hts: You & Me: Efek dari pertengkaran semalam, mulai terasa omelan, cacian, serta tawa semakin tergiang ditelinga ku, bagai deburan ombak menghempas, hulu ...

Riska D'libra Hts: You & Me

Riska D'libra Hts: You & Me: Efek dari pertengkaran semalam, mulai terasa omelan, cacian, serta tawa semakin tergiang ditelinga ku, bagai deburan ombak menghempas, hulu ...

You & Me

Efek dari pertengkaran semalam, mulai terasa omelan, cacian, serta tawa semakin tergiang ditelinga ku, bagai deburan ombak menghempas, hulu hatiku. Rasa sakit banget, aku merasa bagai sapuan angin yang terbanting kesana kemari , dada ku semakin sesak rasanya, ingin ku segera berlari ke tempat yang tinggi dimana tak seorang pun dapat melihat dan mendengarkan rintihan suaraku. Masalah silih berganti datang menghampiri ku, Aku lelah mengalami hal yang seperti ini. Selain hanya bisa pasrah, ku selalu meluapakan kegelisahan hatiku lewat nyanyian.
Pagi ini aku berangkat kuliah, di tempat ku kuliah orrang-orang sering memanggilku "CEWEK POPULER" karena sikap ku yang mereka bilang misterius dan tak peduli dengan lingkungan sekitar, bukan anti sosial ya, tapi hanya tak ingin hal yang menurutku tak penting. Sepertinya apa yang ku lakukan, semua menjadi pengawasan bagiku, karna melihat tingkah laku serta ekspresi mereka yang menggelikkan mampu membuat ku tersenyum. Aku heran mengapa mereka begitu antusia terhadap ku, pernah sekali aku bertanya pada diri sendiri, namun tiba-tiba ada suara yang menjawab "Rasa Takut MU, Kekhawatiran MU Yg Menyebabkan Itu SEMUA".
Memang aku terakhir dari keluaraga yang kurang harmonis, bisa dibilang "Broken Home" dan aku akui bahwanya aku memiliki terhadap bentakan suara keras.
Hal itulah yang menyebabkan dan membentuk karakter ku seperti in. Aku sering konsul ke dokter pribadi ku,sebagian teman kuliah ku namyak yang menginginkan kehidupan ku yang serba mewah, mereka hanya menilai cover, sementara sesungguhnya kehidupan ku jalani  bagai "Kayu Yang Lapuk" sedikit tersentuh sudah berantakan. Jreng. . . Jreng. . .Jreng. . ..Beralih ke cerita bahagia. Walaupun aku dibesarkan oleh babysister, tapi aku tidak pernah menyesal terakhir ke duniaku, Si mimit bilang aku itu anak yang terlahir dengan bakat/talenta yang beragam,"mimit", begitulah panggilan ku untuk babysister yang sudah ku anggap seperti mama.
Besok aku ada jadwal manggung di Cape Liforn, aku senang menjalani hari-hari yang penuh dengan aktivitas yang padat, dengan begitulah aku terbebas dai hayalan-hayalan mengerikan tentang keluarga ku. Di Cafe tempat ku sering mamggung, ada Muiz yang selalu menemani ku, ya bisa dikatakan kami dekat, di bekerja separuh waktu di cafe iu, kalau pagi dia kuliah, malam muncul di cafe. Dia sangat mengerti & memahami beul karakter ku, dia itu bukan sekedar sahabt, tapi lebih.
Aku jtuh cinta padanya, saat pandangan pertama, dia cinta pertama ku. Di Kampus juga dia yang mau dekat & bergaul dengan  ku. Hari-hari ku terasa indh,saat mengenalnya. Dia selalu ada di saat ku butuh. Tapi aku belum terlalu mengenalnya lebih dalam, habis dia cowok misterius sih, susah di tebak.
Malam ini sepertinya dia kelihatan murung, tidak biasanya dia seperti itu, apa yang terjadi, aku menghampirinya namun, seketika wujudnya berubah menjadi cerah & gembira. Aku penasaran dengan apa terjadi sebenarnya, "Ikka ada yang ingin aku sampaikan padamu, besok temui kau di atap kampus" dengan penuh tanda tanya aku hanya menjawab ya.
Tiba saatnya, aku langsung berlari menunju atap kampus, tapi Muiz tidak telihat disana. Aku hanya beridir menunggu kedatangannya. Hampir 1 jam aku menunggu& mondar mandir menantinya. Aku segera menelponya, namun, Pulsa anda tidak cukup untuk menghubungi nomor ini, SIAL, aku lupa isi. Aku segera berlari menuju ruang kampusnya, namun dia tidak masuk hari ini. Aku segera menaiki angkot menuju rumahnya.
Tapi setiba disana,betapa terkejutnya aku ketika mendapati rumah itu kosong.
Hanya ada Pampletbyang betuliskan "RUMAH INI DISITA", Oia dia pergi meninggalkan sepatah kata untuk ku,hatiku terasa sakit, Aku belum sempat mengatakan  isi hatiku, Dia berlalu begitu saja dari kehidupan ku.
BAGAI SAYATAN PISAU YANG MENINGGALKAN BEKAS LUKA DI HATI KU. . . .